Penggalan Novel Ayat-Ayat Cinta (Untuk Pertama Kalinya Fahri Melihat Aisha) 15. Pertemuan Aku sampai di masjid Abu Bakar Shiddiq tepat saat azan Ashar berkumandang. Seluruh tubuhku bergetar tidak seperti biasanya. Keringat dinginku keluar. Aku tidak tahu shalatku kali ini khusyuk apa tidak. Yang jelas mataku basah. Dalam sujud aku menangis memohon kepada Allah agar diberi umur yang penuh berkah, pertemuan dengan calon belahan jiwa yang penuh berkah, akad nikah yang penuh berkah, malam zafaf yang penuh berkah, dan masa depan yang penuh berkah. Selesai shalat aku masih duduk menitikkan air mata. Aku meyakinkan diriku bahwa aku tidak sedang bermimpi. Sebentar lagi aku akan bertemu dengan dia. Dia yang aku belum tahu namanya dan belum tahu wajahnya seperti apa. Dia yang telah lama kurindu. Aku minta kekuatan kepada Allah. Syaikh Utsman menyentuh pundakku beliau tersenyum. Beliau mengajakku ikut serta dalam mobil beliau. Dari masjid Abu Bakar sampai ke rumah beliau memang agak jauh. Syaikh
Tentunya kata “ Khalifah ” tidak asing bagi orang-orang Islam sebab kata ini terdapat di dalam Kitab Suci Al-Quran. Kitab yang menjadi pedoman bagi orang-orang Islam. Kata “Khalifah” ini disebutkan dua kali di dalam Al-Quran. Pertama, dalam Surat Al-Baqarah : 30, Allah Ta’ala berfirman: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Nabi Adam dan keturunannya telah Allah pilih sebagai “Khalifah” yakni pengelola bumi. Penggunaan istilah khalifah di sini berlaku untuk setiap anak cucu Adam. Penggunaan kata “Khalifah” yang kedua adalah yang berkaitan dengan Nabi Dawud (AS). Ini tertera dengan jelas di dalam Surat Shad : 26, Allah Ta’ala berfirman :“Hai Dawud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah...”. Di dalam ayat tersebu
( Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan Mau I'tikaf?Mau tahu Caranya Kan?Baca ya.. ) Petunjuk Pelaksanaan I’tikaf Sesuai dengan sunnah YM Rasulullah saw, I’tikaf biasanya beliau lakukan di dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Hal ini sesuai dengan bunyi matan beberapa riwayat hadits berikut ini : 1. 'Aisyah Radliyallaahu 'anha berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bila memasuki sepuluh hari -- yakni sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan-- mengencangkan kain sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya. HR Bukhari-Muslim. (Kitab Hadits Bulughul Maram) 2. Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anha bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selalu beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istri beliau beri'tikaf sepeninggalnya. HR Bukhari-Muslim. (Kitab hadits Bulughul Maram) 3. Abdullah bin Umar r.a. berkata, "Rasulullah biasa melakukan i'tikaf pada sepuluh hari yang
Komentar